Artikel Browser

Baru berselang lima hari semenjak Mozilla Corp. meluncurkan Firefox 3 secara resmi, mereka telah menemukan kelemahan pertama pada browser andalannya tersebut. Meskipun demikian dari pihak Mozilla sendiri menganggap ‘ringan’ permasalahan tersebut.

“Tidak ada eksploitasi publik, detail data personal semuanya tetap rahasia, sehingga resiko kelemahan pertama dari Firefox 3 ini masih tahap ‘minimalis’,” kata Windows Snyder, Kepala Staf Keamanan Mozilla.
Mozilla mengungkapkan, kelemahan yang dialamai Firefox 3 adalah adanya bug pada System Operasi Windows, Mac OS X dan Firefox versi Linux. Pada hari Kamis (19/06) lalu, Snyder mengkonfirmasi bahwa Windows dan Mac rentan terhadap bug, sedangkan untuk versi Linux sebenarnya belum ada bukti yang jelas apakah ada bug atau tidak.

Snyder telah melaporkan berita tersebut ke TippingPoint milik 3Com Corp, sebuah perusahaan keamanan yang menjalankan program “Zero Day Initiative” beberapa hari yang lalu. Perusahaan tersebut adalah pembeli Firefox 3 dari peneliti tanpa nama, lalu mem-forward informasi mengenai bug yang ada di Firefox 3 ke Mozilla.
TippingPoint sendiri tidak akan merilis detail bug-nya sampai Mozilla membuat patch untuk memperbaikinya. Kelemahan yang dimiliki Firefox 3 dapat membuat hacker mengeksekusi kode program dan membuat bug di dalamnya sehingga pastinya akan memakan ‘korban’, seperti ketika user mengklik link di pesan email atau mengunjungi malicious site atau situs yang telah terinfeksi bug.

Perbaikan dari Firefox 3, menurut rencana, akan dimasukkan ke update keamanan Firefox 2.0 dan Firefox 3. Namun, Snyder belum memberikan konfirmasi kapan akan diluncurkan patch update keamanan tersebut. Sedangkan untuk melindungi user Firefox, detail dari kasus ini akan menjadi rahasia perusahaan hingga Mozilla meluncurkan perbaikannya. Sementara ini, Mozilla menyarankan kepada pengguna browser Firefox 3 untuk tidak mengklik link di email, dan memastikan System Operasi tetap up to date, dan tidak mengunjungi situs yang tidak aman.